(Sang Merah)
Hijau daun kulalap habis, kering kau!
Lihat tariku, seiring pekik aku terbahak
riang dengan jerit tangis mamalia, itu lullaby!
Bagiku indah menuai kanvas dengan tinta merah
kikis hijau bumi, letupkan sedikit amarah!
Jiwaku seakan melambung terbawa angin
dan kecup panasku pada sang awan...
(Si Pembunuh)
Merah...merah...merah dimana-mana!
Riuh protes memekakkan angkasa, dan bara
aku lupa, dulu manusia yang bertamak hampa
Ada apa dengan merah?
Kenapa melolong kosong, wahai hati yang tersayat?
Sedangkan ingatkah kau, dulu penyebab?
Karena kamulah, kekang Merah terkapar
Merah jadi penguasa!
(Sang Merah)
Aku berkoar, bukan ragaku berkibar!
Nafsuku lapar, tapi bukan ego dasar!
Maumu menuduhku dengan apa?
Ini letih, perlu ku-campak?
Dan lolong ini kering, masih habis kupaksa?
Mata ini perih sudah, tahukah?
Aku hanya ingin lebih baik,
Aku ingin berubah...
(Si Pembunuh)
Merah...merah...merah, kamu lupa?
Mungkin manusia yang menarik benang merah
tapi siapa yang mengikatnya menjadi simpul dilema?
Kacau, berotasi, rusak
Habis, terbabat, kembali lagi, lenyap
Merah, kamulah yang salah!
(dan pisau itu terasah sudah)
--Epilog--
Mereka saling bertatap dalam diam, bertukar paham dalam satu melodi rasa
Yang menyaksikan hanya akan tenggelam dalam kebingungan
Dan masih banyak Merah yang ada,
pisau manis siap hunus pula...
---Sorry karena sempat hiatus kemarin, but now I pronounce that....Raven's back! Sekaligus saya ucapkan congrates n salutation buat Shin-kun, semoga hibernasinya membawa hasil! *angelic smile*---