Disana, terduduk, disentak
mati oleh angkara
Bangunkan aku singgasana dari buih di lautan!
Kamu tiupkan padaku sunyi,akan kupasung dengan gaduh di hati
Dulu iya, elok keloknya, aku terpana
Sampai seribu asa kubangun
pun tak sanggup menyaingi menara selaksa
Berlanjut dari utopia, mekar menjadi dusta
Tapi masih dengan ilusikah akuTertawa...? Ternganga...?
Kelak seribu luka ini kujinjing paksa
Lenyap dengan duka, tapi yang terlantun...
simfoni syahdu berlagu merdu
-Hakikat diri seorang manusia-(puisi ancur yang terilhami saat sadar kalo sekarang aku masih sering meliku dari orientasi seharusnya dan kaget kalo ternyata........ satu hari 24 jam itu gak cukup!!!)