Dambanya melati dibentuk baris, lekat-rapat
jadi permadani
dalam hangat tatap Murai kecil
terguyur hujan mutiara pagi
Terhampar kaki-kaki menjejak letih,
bersisa decak dibalik puji
yang menyela manis berkernyit dahi
berpura rindu, ah, alunan klasik
'Tuk berkata satu, pikirannya seribu
dihampirinya permadani kembali
ditemuinya wangi kesturi
*teruntuk Putri di Tanah
jadi permadani
dalam hangat tatap Murai kecil
terguyur hujan mutiara pagi
Terhampar kaki-kaki menjejak letih,
bersisa decak dibalik puji
yang menyela manis berkernyit dahi
berpura rindu, ah, alunan klasik
'Tuk berkata satu, pikirannya seribu
dihampirinya permadani kembali
ditemuinya wangi kesturi
*teruntuk Putri di Tanah