Lalu lepas, lenyap, apa yang terenggut
berkepak bebasDua mata berhulu tajam menusuk
pilu, menatap garang
Dulu rindu yang pernah dicampak, kini
sudah melesak
Api biru yang tak berhinggap, apa
memang pernah terkesiap?
Senja sama saja dengan ufuk sekarang
Tak beda lontar kata terucap...
atau hitam tertulis....haha,
semua samar!
Sama saja bercampur disana
dengan kabut, terus buram hingga lenyap
Dan jangan bilang kalau
cantik mawar tak pelak -
lagi, indah kelopak, tapi duri
menusuk dari balik tak tampak
(If you even assume that this poem is written along with how my feeling goes on, then you're one step wrong :D. Once more, I dedicate this poem 4 my pal who's in depth and please...just stand back!!)