Merah - ia melihat, kusam terkikis dibalik amarah
rabun terbugkam melhat ranting mendua
dilihat, ujung cemara pucuknya ikat
barisan dusta, disentuh luka
Dikagum fana, akhirnya berppasrah ada angin
Dan dilihatnya pagar itu rendah, rapuh
dibawah - rerimbunan lembut yang dulu dirindu
Serahnya bersatu, demi masa, ia menjadi burung!
Angin terbahak
0 comments:
Post a Comment