.avatar-image-container img { background: url(http://l.yimg.com/static.widgets.yahoo.com/153/images/icons/help.png) no-repeat; width: 35px; height: 35px; }

"Memento Mori"

What is the PRECIOUS thing you TREASURE most in your LIFE?

"Memento Mori" means:

Remember you are mortal...

Vita brevis breviter in brevi finietur,
Mors venit velociter quae neminem veretur,
Omnia mors perimit et nulli miseretur,

Ad mortem festinamus peccare desistamus.


Awkward Moment

Tiba-tiba saya terpingkal. Untungnya saat itu tidak ada seorang pun di kamar, kecuali seekor kucing di atas pangkuan yang terbangun gara-gara tawa berisik seorang alien aneh. Saya terbahak dengan salah satu postingan di 9Gag, terkait seorang gamer saat diwawancarai,

“Apakah kamu mempunyai pacar?”

“Tidak.”

“Oh, maaf, sepertinya saya salah. Apakah itu berarti kamu punya cowok?”

“Tidak juga. Saya lelaki normal.”

Kesal karena gamer ini seperti menganggap remeh si pewawancara, dia bertanya lagi, “Lantas mengapa kamu tidak berusaha cari pacar? Dengan tampangmu, saya kira itu hal mudah.”

Senyum yang merekah di wajah sang gamer cukup mengejutkan. “Dulu saya pernah mengalaminya, lantas saya sadar. Tidak ada pengalaman dan kesan yang membuat saya sangat bahagia lebih dari pengalaman ketika bermain game.”

Lagi-lagi saya tertawa, tapi cukup dalam hati saja, jangan sampai si kucing terbangun dan mengeong-ngeong minta makan, sudah terlalu gemuk.  Apa yang dilontarkan oleh si gamer ini benar-benar persis seperti yang saya pikirkan. Bukan berarti saya mengatakan cinta itu tidak penting atau hanyalah hal sekunder, dsb, tidak, itu naif. Seperti kata aktor terkenal Liam Neeson dalam salah satu wawancaranya, cinta memiliki kekuatan tersendiri. Tapi bagi saya saat ini, dan menelisik ke belakang, saat di mana saya benar-benar merasakan jatuh cinta adalah yang bertepuk sebelah tangan ataupun terpaksa gagal kareka faktor luar, saya gigit jari.

Walhasil, saya merenung kembali. Jika cinta adalah permasalahan takdir, mungkin yang saya butuhkan kali ini bukanlah hal itu. Bahkan benar, semisal, pelbagai tulisan yang pernah diketik, baik yang inspiratif maupun menuai kritik, semua itu tidak berdasarkan motif asmara atau cinta. Hampir setiap ide yang menginspirasi karya, semua lahir dari proses pengalaman yang tercampur dengan nuansa magis saat membaca buku ditemani sebuah lagu, menonton anime, ataupun memainkan sebuah game.

Jadi mungkin lain kali jika ada teman-teman yang bertanya atas kejombloan saya, sepertinya cukup saya kirimkan saja tulisan ini kepada mereka *maniacally laughing*.

Oh ya, sebagai penutup. Serial Kidou Senshi Gundam terbaru: Tekketsu no Orphans, hemat pribadi lebih menarik daripada One Punch Man. Apa mungkin karena ada kedekatan emosional ya, jadinya saat mendengar ending lagu yang dibawakan oleh MISIA, seperti lupa jika minggu depan masih ada UAS, hahaha. Inochi no kate wa, senjo ni aru! Barbatos, ikou se!

3 comments:

dian nafi said...
Anonymous said...

Post a Comment

Protected by Copyscape Duplicate Content Detection Software