Hina, dina, dusta
Kerap kutemu di mukamu batu
Sedia payung berhujan mawar
Sumpal mulutku
Tak ayal berkelok lari
Tak ayal berbasa-basi
Tak ayal disangka mati
Tapi mati masih mencaci
Buang busuk bopeng senyum itu
manis muka tusuknya ganas
Yang ingin kujejalkan di sempal ketam-mu
Hina, dina, musnah!
Kerap kutemu di mukamu batu
Sedia payung berhujan mawar
Sumpal mulutku
Tak ayal berkelok lari
Tak ayal berbasa-basi
Tak ayal disangka mati
Tapi mati masih mencaci
Buang busuk bopeng senyum itu
manis muka tusuknya ganas
Yang ingin kujejalkan di sempal ketam-mu
Hina, dina, musnah!
2 comments:
selamat malam
August 13, 2012 at 6:51 AMada apa? kenapa rasanya merinding ya bacanya...
waduh, jgn2 hbis ntn film horor y? :p
August 14, 2012 at 8:57 PMPost a Comment